Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

Masjid Kebon Jeruk Kota, Jakarta

Gambar
Masjid Kebon Jeruk Tidak terlalu sulit untuk mencari Masjid Kebon Jeruk yang menurut sejarah tercatat sebagai salah satu masjid tua di Jakarta. Dinas Kebudayaan dan Permuseuman telah mencanangkan sebagai cagar budaya dan keberadaannya terus dilestarikan. Masjid yang keaslian arsitekturnya masih terjaga ini, di bangun oleh muslim Cina tahun 1786. Waktu itu Chan Tsin Wa atau Tschoa adalah pemimpin muslim Cina di Batavia yang datang bersama istrinya Fatima Hwu, dan memprakarsai pembangunan masjid yang sekarang berada di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Kota. Masjid ini selalu di padati oleh jamaah dari berbagai daerah, bahkan muslim dari berbagai negara pun mudah kita jumpai di sini. Mereka rata-rata berjenggot, mengenakan baju koko, surban atau peci putih, dan celana mereka tidak ada yang menutupi mata kaki. Banyak juga yang memakai baju panjang sampai ke lutut, tasbih yang selalu berputar di tangan dan aroma minyak cendana dan kasturi, begitu kuat menyebar keseluruh ruangan. Dari cara

LOKASI MESJID

Gambar
Masjid ini berlokasi di jalan Hayam Wuruk No. 85, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Jakarta Barat. Masjid yang dibangun tahun 1786 M oleh Chau Tsien Hwu ialah dari sebuah surau yang hampir roboh yang tidak ada catatan pendiriannya. Masjid ini kemudian dinamai Masjid Jami Kebon jeruk dengan luas 10 x 10 m2. Ruang ibadah utama berukurn 11,5 x 6 x 2,5 meter. Dihalaman ebelah timur masjid terdapat nisan berbentuk naga dengan tulisan huruf cina dan pertanggalan Arab 1792 M. Tahun ini merupakan tahun kematian Fatimah. Makam inilah yang memeberikan kesan keunikan tersendiri. Masjid ini telah mengalami renovasi beberapakali seperti tahun 1950 dmana dibuat perluasan pada keempat sisi masjid, tahun 1974 dilakukan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak. Renovasi juga dilakukan pada tahun 1983 s/d 1986 dan terahir tahun 1998.

ditetapkan sebagai monumen sejarah

Gambar
Pemerintah DKI Jakarta Dinas Museum dan Sejarah melalui SK Gubernur No Cb11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972 menetapkan Masjid Jami , Kebon Jeruk di Jl Hayam Wuruk, Jakarta Barat, ditetapkan sebagai monumen sejarah. Masjid Jami didirikan tahun 1718 di atas lahan seluas sekitar 1,5 hektare, dengan gaya arsitektur Belanda dan Cina. Selama bulan suci Ramadan masjid tua ini banyak dikunjungi jemaah dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara seperti Pakistan, India, Arab Saudi dan Malaysia. MASJID TUA – Masjid Jami Kebon Jeruk di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat yang dibangun tahun 1718 masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik. TIDAK TERBACA – Papan nama Masjid Jami Kebok Jeruk yang terbaut dari kayu jati nyaris tidak terbaca. KUBAH – Ornamen kubah masjid Jami masih asli, pemugaran yang dilakukan menjaga keasliannya. MASIH ASLI – Beberapa tiang penyangga dan kayu pembatas di dalam masjid Jami masih asli. MAKAM – Makam Hj Nur Hajizah berada di dalam lingkungan ma

ARTIKEL KUMPULAN MASJID KEBON JERUK KOTA

Gambar
Kalau bicara mengenai kemasyhuran dan keunikan, masjid ini mungkin salah satunya. Masjid ini bukan saja terkenal di Jakarta saja, tapi masyarakat dari berbagai daerah cukup banyak yang mengenalnya, bahkan tidak sedikit jamaahnya berasal dari penjuru dunia. Masjid yang dimaksud adalah Masjid Kebon Jeruk. Letak masjid ini berada di Jalan Hayam Wuruk No. 85 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Masjid Kebon Jeruk merupakan masjid pertama di kawasan perdagangan dan keramaian bisnis ibu kota, yakni Glodok. Menurut data dari Dinas Museum dan Pemugaran Provinsi Jakarta, Masjid Kebon Jeruk didirikan oleh seorang Tionghoa Muslim, Chau Tsien Hwu di tahun 1786. Beliau adalah salah seorang pendatang dari Sin Kiang, Tiongkok yang kabur dari negerinya karena ditindas oleh pemerintah setempat. Setelah sampai di Batavia, ia menemukan sebuah surau yang tiangnya telah rusak serta tidak terpelihara lagi. Kemudian di tempa

tasykil

Gambar
Masjid ini adalah salah satu mesjid tua di kota Jakarta dan termasuk cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah RI. Di masjid ini juga menjadi pusat kegiatan ISLAM , terutama dijadikan basis atau markas pusat USAHA DAKWAH(yang markas dunia di Nizamuddin, New Delhi INDIA) , di seluruh Indonesia. Setiap jamaah2 DAKWAH yang datang dan pergi dari/ke seluruh dunia dan dari/ke seluruh pelosok Nusantara, dipusatkan di masjid ini. Metode dakwah yang digunakan adalah dengan cara mengajak seluruh umat ISLAM untuk meluangkan waktu,harta,diri untuk terjun langsung menjumpai manusia mengajak kpd CAHAYA HIDAYAH, dengan memberi kabar gembira dengan hikmah dan kelembutan hati, bukan ancaman , dengan menyampaikan kelebihan dan nilai suatu amal serta menghindarkan dari perbedaan mahzab,politik dan lebih menfocuskan dalam perbaikan TAUHID (hakikat IMAN, bukan sekedar ILMU dan TEORI). Bagi ikhwan2 yang ingin mengetahui lebih jauh silahkan kunjungi masjid ini set
Dibangun pada tahun 1786 (Abad ke 18) oleh Tuan Tschoa (Kapten Tamien Dosol Seeng) merupakan masjid pertama yang didirikan bagi masyarakat peranakan China Muslim di Glodok, dibangun diatas tanah milik Kapten China yang telah masuk agama Islam. Di belakang masjid terdapat makam Islam, pada nisannya bertuliskan huruf China yang berbunyi “ Fatimah Hwu “, tulisan lain yaitu “ H. Sienpi Chai Men Tsu Mow “ serta angka – angka Arab yang menyebutkan tahun 1792, dan ornament-ornamen seperti kepala naga. Yang disimpulkan bahwa ini adalah makam seorang wanita dari keluarga Chai, yaitu Fatimah Hwu, yang juga merupakan istri dari Kapten Tamien Dosol Seeng.

Menyebar Seperti Sahabat nabi Muhammad SAW

Gambar
Sejarah penyebaran Islam di berbagai tempat di muka bumi ini tak bisa dilepaskan dari sejarah orang yang berhijrah dari satu tempat ke tempat yang lain. Masjid Jami Kebon Jeruk, yang terletak di jalan Hayam Wuruk 83, Tamansari, Jakarta Barat juga didirikan oleh seorang muhajirin dari Tionghoa bernama Chau Tsien Hwu pada tahun 1786. Sebelumnya, di tanah yang sama telah berdiri surau kecil. Pada saat Chau Tsien Hwu datang, ia menemukan surau tersebut dalam keadaan rusak dan tak terpelihara. Bersama teman-temannya sesama muhajirin, ia berinisiatif untuk mendirikan masjid yang hingga kini bangunan luarnya masih berdiri kokoh dan bentuknya asli seperti pada saat didirikan. Masjid Kebon Jeruk saat ini merupakan markaz (pusat kegiatan) usaha Tabligh di Indonesia. Semua hal yang berkaitan dengan permasalahan, kendala, rencana kegiatan, pengiriman jamaah dan lain-lainya yang berkaitan dengan usaha Tabligh di Indonesia digodog dalam musyawarah yang setiap hari dilakukan di masjid ini. M

Menengok Sejarah Masjid Tua Kebun Jeruk

Gambar
Sebagian orang mungkin tidak mengetahui di kawasan Kebun Jeruk, Glodok, Jakarta Pusat, terdapat sebuah masjid tua yang didirikan oleh orang-orang dari keturunan Cina pada masa penjajahan Belanda. Masjid tersebut bernama Masjid Jami Kebun Jeruk. Masjid yang terletak di jalan Hayam Wuruk nomor 83 Jakarta Pusat ini menurut cerita dari salah satu pengurus masjid, Nur Iman (70), didirikan pada tahun 1786 oleh para peranakan Cina yang tinggal di daerah Glodok. Ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh mereka. "Masjid ini dulu didiriin pada 1786 sama peranakan Cina yang tinggal di Glodok," katanya saat ditemui Kompas.com, Senin (7/9). Sejarah pembangunan masjid itu sendiri, menurutnya, terbagi menjadi beberapa versi. Versi pertama adalah, pembangunan masjid dilakukan karena pada saat itu para peranakan Cina yang tinggal di kawasan Glodok tidak memiliki masjid sendiri. Untuk menunaikan ibadahnya ketika itu, para peranakan Cina tersebut sering menggunakan masjid yang dibangun ol

google maps